Saturday, August 1, 2020

Peluang Besar di Balik Sebuah Catatan: Potret Anak-Anak Desa Sialopa dan Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Cita-Cita

Catatan si Tangan Cacat, sebuah judul buku Autobiografi dari Pak Pardi Salama, S.Pd. Pada postingan kali ini saya tidak akan membahas buku Catatan si tangan cacat, melainkan tentang tangan yang tidak cacat tapi belum memiliki catatan. Sebuah narasi singkat tentang anak-anak yang memiliki semangat walau masih sebatas cita-cita. 

Kegiatan Bina Desa yang dilaksnakan di Desa Sialopa Kecamatan Moutong oleh Asosiasi Mahasiswa Kecamatan Moutong (AMKM) ini diikuti oleh anak-anak yang berada di Desa Sialopa. 

Melihat partisipasi aktif anak-anak dalam kegiatan tersebut kami menarik suatu kesimpulan, bahwa mereka sebenarnya sama seperti anak-anak yang berada di desa lain yang ada dikecamatan Moutong. Hal ini bisa kita lihat saat pertama digelar Baca Grati bersama AMKM diawal kegiatan, untuk literasi dasar mereka sudah cukup untuk anak seusia mereka. Hal lain yang bisa kita lihat adalah ketika diberi tugas untuk menuliskan cita-cita mereka kemudian tampil didepan untuk menceritakan tentang cita-cita mereka, dengan berani mereka menceritakan sendiri meski dipandu oleh teman-teman AMKM. Hal ini menjadi alasan untuk membuat tulisan dengan judul Tangan Mereka Tidak Cacat Tapi Belum Memiliki Catatan.

Tangan Mereka Tidak Cacat Tapi Belum Memiliki Catatan, sebuah judul yang menjelaskan bahwa anak-anak tersebut bisa membuat karya, mereka punya potensi yang sangat besar untuk maju dan berkembang meski masih usia sekolah dasar. Untuk menjadikan mereka bisa mencapai cita-citanya maka perlu keterlibatan orang tua secara aktif, bukan hanya sekedar memberi nafkah secara jasmani, tapi harus menafkahi mereka secara rohani. Hal ini sangat penting untuk menjaga mereka agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif ataupun yang menghambat mereka untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan.


 

Share: