Dapat Donasi Bakti Kominfo diakhir Tahun 2021

Untuk ketiga kalinya kami mendapatkan donasi buku dari Bakti Kominfo tepatnya tanggal 16 Desember 2021. Paket donasi di antarkan langsung oleh petugas Kanto Pos Moutong.

Ada Pelangi di Kotak Ide Indonesia

Bupati FTBM Parigi Moutong disela-sela dalam kunjungan kerja sebagai nakes menyempatkan diri untuk mampir sebentar di Kotak Ide sekedar untuk memberikan 2 lembar Mading Pelangi untuk dipajang.

Pegiat Literasi Cilik

Tampak beberapa anak sedang fokus membaca atau sedang melihat-lihat gambar sedang beberapa buku berhamburan di depan mereka duduk. Mereka antusias melihat dan membaca buku yang kemarin sudah mereka baca dan lihat. Walau judul buku yang sama saat sehari sebelumnya kami kenalkan, mereka tetap tidak mau bosan dengan buku-buku tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah koleksi buku kami masih terbatas termasuk buku anak.

Komik Komunika dari Bakti Kominfo

Kali kedua kami mendapatkan donasi buku dari bakti kominfo tepatnya tanggal 14 Desember 2019 paket melalui Pos Indonesia. Donasi tersebut berupa 1 eksemplar buketin GPR News dan 4 eksemplar komik edisi 3-6 melengkapi edisi 1 dan 2 yang juga donasi dari bakti kominfo d tahun yang sama

Kotak Literasi Bergerak

Kotak Literasi Bergerak Dalam pelaksanaannya, Kotak Ide adalah sebuah kotak literasi yang berisikan sekumpulan ide yang diwujudkan dalam bentuk koleksi buku-buku yang mendukung gerakan literasi. Kotak Ide ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk menemukan sebuah ide atau bisa digunakan untuk menampung ide-ide dari siapa saja untuk mendukung gerakan literasi masyarakat.

Tuesday, June 30, 2020

Warnai Masa Depan: Membangun Literasi Usia Dini sebagai Fondasi Pembelajaran Anak-Anak

Kotak ide hari ini: Literasi usia dini. Mendengar kata literasi bagi penggiat literasi ataupun orang-orang yang sering berkecimpung di dunia pendidikan mungkin bukan sesuatu yang baru. Namun, bagaimana dengan mereka? Jangankan membaca, huruf pun mereka belum tahu. Apa yang mereka ketahui terkait literasi di usia yang baru mau masuk pendidikan anak usia dini. Mereka tahu bahwa itu adalah buku, ada gambar, warna warni. Bagi mereka cukup dengan melihat gambar sampul yang berwarna warni itu sudah sangat bahagia. 

Ala bisa karna biasa, begitu pepatah mengatakan. Literasi merupakan budaya, sebuah budaya kalau tidak dibudidayakan tidak akan menjadi sebuah budaya. Mengenalkan literasi bagi anak usia dini sangat penting untuk melatih literasi dasar mereka. Hal ini bisa dimulai dari mengenalkan mereka pada warna-warni sampul buku yang ada ditambahkan juga dengan mengenalkan toko atau gambar yang ada pada sampul. 
Share:

Sunday, June 14, 2020

Bincang Buku bersama Tongkrongan Literasi

Ide hari ini (14/06/20): Ikut-ikutan hanya sekedar bincang buku yang diinisiasi oleh Tongkrongan Literasi. Dalam kegiatan bincang buku ini menghadirkan narasumber penulis buku Never Stop Dreaming. Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Maleo Desa Mbelang-mbelang Kecamatan Moutong. Kegiatan ini juga didukung oleh bebrapa organisasi mahasiswa, karang taruna, pecinta alam yang ada di kecamatan Moutong dan Taopa, yang tentunya didukung penuh oleh Karang Taruna Desa Mbelang-mbelang.

Dalam kegiatan tersebut juga membahas tentang permasalahan literasi yang ada dimasyarakat terkait dengan solusinya. Sebagai penutup kegiatan, Kotak Ide menjadi pembicara sekedar berbagi saran terkait dengan taman baca serta cara cara mendapatkan donasi buku. 
Share:

Monday, June 1, 2020

Tahukah kalian tentang Sejarah 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila?

Tahukah kalian tentang Sejarah 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila?
1 Juni Hari Lahir Pancasila


Ide Hari ini berkaitan tentang tanggal 1 juni yang setiap tahunnya diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016  tentang hari lahir pancasila, ditetapkan bahwa setiap tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari Libur Nasional.

Tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila tak terlepas dari sejarah terkait tentang rapat BPUPKI (Dokuritsu Zunbi Tjoosakai) sebuah badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Rapat atau persidangan BPUPKI dimulai tanggal 28 Mei 1945 yang diketuai oleh Dr. KRT. Radjiman Wedyoningrat dan wakilnya R.P. Soeroso dengan anggota sebanyak 67 orang. Dalam persidangan tersebut, ketua BPUPKI meminta pandangan kepada anggota terkait dasar negara. 

Sehingga pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin berpidato menyampaikan gagasannya berupa:
  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ke-Tuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesehajteraan Rakyat
Kemudian pada tanggal 30 Mei 1945 Mr. Soepomo berpidato menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara tanpe menyebutkan nama dasar negara. Rumusannya yaitu:
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan lahir batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan rakyat
Pada Tanggal 1 juni 1945 Soekarno juga berpidato menyampaikan gagasannya tentang dasar negara berupa:
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Interasionalisme
  3. Mufakat
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudaayaan
namun, dalam pidatonya tersebut juga tidak disebutkan judulnya. Sebutan Pancasila muncul dalam kata pengantar buku terbitan BPUPKI oleh Dr. Radjiman Wedyoningrat. Selanjutnya BPUPKI membentuk Panitia sembilan diberi tugas untuk menyelaraskan usulan-usulan dari anggota BPUPKI yang telah masuk. Rumusan Negara ini termuat dalam rancangan pembukaan hukum dasar atau yang dikenal dengan piagam jakarta ( Jakarta Charter) oleh Mr. Muh. Yamin.

Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Setelah peroklamasi tanggal 17 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang dan mengesahkan piagam jakarta menjadi Undang-undang dasar 1945 dengan beberapa perubahan.

Sumber:
Share: