Tuesday, December 16, 2025

Literasi Dimulai dari Kesadaran, Bukan Kewajiban

Literasi Dimulai dari Kesadaran (Sumber : Generate Image)

Literasi sering kali terdengar seperti sesuatu yang besar dan berat. Ada program, target, bahkan laporan yang harus dipenuhi. Namun, semakin lama saya terlibat dalam dunia literasi, semakin saya sadar bahwa literasi sejatinya tidak pernah lahir dari kewajiban. Ia tumbuh dari kesadaran.

Kesadaran bahwa membaca itu penting.
Kesadaran bahwa menulis bisa menjadi cara berpikir.
Kesadaran bahwa belajar tidak berhenti di bangku sekolah.

Saya pernah berada pada fase membaca hanya karena tuntutan. Buku dibuka, halaman dibalik, tetapi pikiran melayang ke mana-mana. Tidak ada makna yang tertinggal. Sampai akhirnya saya menemukan momen sederhana: membaca karena ingin tahu. Bukan karena disuruh, bukan karena ada tugas, tetapi karena ada rasa penasaran. Dari situlah membaca mulai terasa berbeda.

Literasi bukan soal seberapa banyak buku yang kita baca, tetapi seberapa dalam kita memaknainya. Satu buku yang dibaca dengan kesadaran bisa jauh lebih berarti dibanding puluhan buku yang dibaca karena terpaksa. Begitu juga dengan menulis. Menulis tidak harus langsung bagus, tidak harus dibaca banyak orang. Menulis cukup dimulai dari kejujuran pada diri sendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, literasi hadir dalam banyak bentuk. Saat kita meluangkan waktu membaca di sela kesibukan. Saat kita menuliskan ide agar tidak hilang begitu saja. Saat kita berdiskusi dan berani mengemukakan pendapat dengan santun. Semua itu adalah bagian dari literasi.

Di lingkungan sekolah dan keluarga, literasi akan lebih mudah tumbuh jika diawali dari contoh. Anak-anak yang melihat orang dewasa membaca akan menganggap membaca sebagai hal biasa. Murid yang melihat gurunya menulis akan percaya bahwa menulis adalah proses belajar, bukan beban.

Kotak Ide Indonesia hadir dari kesadaran yang sama. Kesadaran bahwa literasi tidak bisa dipaksakan, tetapi bisa diajak. Tidak harus sempurna, tetapi harus konsisten. Melalui buku, tulisan, dan berbagi pengalaman, literasi perlahan menjadi kebiasaan.

Pada akhirnya, literasi bukan tentang siapa yang paling pintar atau paling rajin membaca. Literasi adalah tentang kesediaan untuk terus belajar, membuka pikiran, dan merawat rasa ingin tahu. Dan semua itu selalu dimulai dari satu hal sederhana: kesadaran.


Share: